Quantcast
Channel: acacicu
Viewing all articles
Browse latest Browse all 205

Selamat Bercumbu Dengan Ujian Nasional

$
0
0
Poetri Maharani Septiana Dewi

Hai Poetri..

Tadi Ica ke panaongan. Dia datang, pinjam novel, lalu pulang. Tapi seperti biasa, sebelum pulang, Ica masih mengocehkan apa saja yang ingin dia omongkan. Hehe, senangnya punya teman seperti Ica yang hobi ngroweng.

Sempat kaget juga saat Ica bercerita tentang nasib pelajar SMA (kota sebelah) seangkatan kalian yang nekad bunuh diri gara-gara stress memikirkan Ujian Nasional. Kaget, miris, dan..

"Bruaaakkk.."

Aduh Poet, maaf ya tak tinggal sebentar. Sepertinya di depan rumah ada kecelakaan.

Beberapa menit kemudian..

Ada tabrakan Poet. Korbannya perempuan, pejalan kaki. Saat aku mendekat, korban sudah siap dilarikan ke rumah sakit, dinaikkan mobil suzuki bernopol P 1493 TL. Jadi ingat tanggal malam 22 Maret 2013 yang lalu, saat tamasya band sedang recording lagu (berjudul 'pulang') di studio darurat panaongan. Saat itu ada dua orang pemuda dalam satu sepeda motor yang melaju kencang. Mereka menabrak bruk milik tetangga sebelah. Bruknya jebol, mereka terkapar.

Oke Poet, kita lanjutkan saja cerita yang tadi.

Saat mendengar kabar itu, seketika itu juga aku teringat kalian. Dalam diam aku berdoa, doa yang terbaik untuk kawan-kawan mudaku kelas dua belas, dari Sabang sampai Merauke.

Kata Ica, sistem Ujian Nasional tahun ini mengadopsi sistem barcode. Jadi, kira-kira gambarannya seperti ini. Nanti kalian akan mendapatkan satu set soal dan lembar jawaban, keduanya (antara lembar dan lembar jawaban) memiliki barcode yang sama. Kalian hanya harus mengisi identitas diri pada lembar jawaban, baru kemudian kalian bisa menyobeknya, untuk memisahkan soal dan lembar jawaban. Begitu kira-kira Poet.

Kenapa harus dengan barcode? Nggak tahu juga ya Poet. Mungkin untuk mengurangi tingkat kecurangan dan kebocoran dalam pelaksanaan Ujian Nasional.

Rupanya Ica sama sekali tidak suka dengan sistem barcode ini Poet.

"Kenapa Ca? Bukankah sistem ini bagus?"


Ica bilang, "Kenapa harus di jamanku Mas? Dulu waktu kelas tiga SMP, kita juga melewati UN dengan sistem baru. Rasa-rasanya, angkatanku seperti generasi kelinci percobaan saja."

Aw aw aw.. ternyata Ica mengucapkannya dengan nada marah, entah kepada siapa marahnya tertuju. Ini bukan kemarahan pertamanya. Beberapa bulan yang lalu Ica juga pernah meracau, ketika sekolahnya berganti nama dari SMTP Jember menjadi SMK 5 Jember.

"Kasihan Ibuku Mas, beliau juga alumnus SMTP. Sekarang namanya udah ganti. Mereka yang mengganti nama sekolah, seperti sedang memberangus kenangan banyak orang."

Ah Ica, betapa cerdasnya dirimu. Ocehanmu mengingatkanku pada Bapak. Manakala beliau sedang bernostalgia bersama rekan-rekannya, selalu menyebutkan nama STM dan bukan SMK. Tidak apa-apa Ica, setiap jaman memiliki nostalgianya sendiri. Dulu sekolahnya Poetri juga tak bernama SMA Negeri 4 Jember. Jadi, santai sajalah.

Semalam, saat Ica pulang, dia pamitan begini, "Pulang dulu Mas, besok harus bangun pagi. Di sekolah (SMK 5 Jember) ada acara Istighosah massal. Berdoa bersama-sama memohon pertolongan Tuhan agar dilancarkan menghadapi UN."

Ah, Ujian Nasional pun ada istighosahnya, batinku. Betapa kalimat 'stress menghadapi Ujian Nasional' ternyata benar adanya.

Poetri yang hitam manis..

Ya aku tahu, saat ini kau sedang dalam proses merawat luka dan menjahit rindu. Ica juga begitu. Kalau menurut bahasa kalian, move on. Tapi untuk kali ini saja, sedari 15 April hingga selesai, enjoy sajalah dalam menghadapi Ujian Nasional. Yang pertama memang berdoa, yang nomor satu belajar, yang utama adalah mengerahkan segala kejujuran, Insya Allah nilai akan mengikuti.

Doaku bersamamu Poet, "BRAWIJAYA in your hand..!"

Dan untuk Ica, doa dan cinta kami untukmu. Dua bulan lagi kau sudah akan terbang ke negeri Jiran nduk. Paspor dan data-data lain juga sudah diurusi sekolahmu. So, lewati UN dengan manis, lalu terbanglah...

Bahagia mengenal kalian, Salam Lestari!


Bersama Poetri dan Ica | di pantai Papuma


Sedikit Tambahan

Kawan-kawan mudaku, kalian yang sekarang duduk di bangku kelas dua belas, selamat hari Jumat dan tetaplah semangat!

Blog Poetri bisa dikunjungi di sini. Dan blog milik Ica bisa dikunjungi di sini.

Catatan ini ditulis sesaat setelah tamasya selesai record lagu tentang GUMUK.

Untuk Ica, terima kasih sudah support (backing vokal) di lagu berjudul; Sampai Rimba Merdeka.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 205